Mont Nusa: Karyawan PT SMAC Mengadukan Ke Kepolisian Republik...

Mont Nusa: Karyawan PT SMAC Mengadukan Ke Kepolisian Republik...: Hari ini jumat tanggal 28 September 2012 karyawan PT Sabang Merauke Raya Air Charter (PT SMAC) melaporkan ke Kepolisian Republik Indonesia ...

Mont Nusa: Karyawan PT SMAC Mengadukan Ke Kepolisian Republik...

Mont Nusa: Karyawan PT SMAC Mengadukan Ke Kepolisian Republik...: Hari ini jumat tanggal 28 September 2012 karyawan PT Sabang Merauke Raya Air Charter (PT SMAC) melaporkan ke Kepolisian Republik Indonesia ...

Karyawan PT SMAC Mengadukan Ke Kepolisian Republik Indonesia

Hari ini jumat tanggal 28 September 2012 karyawan PT Sabang Merauke Raya Air Charter (PT SMAC) melaporkan ke Kepolisian Republik Indonesia atas tidak dibayarkanya Gaji selama 3 (tiga Bulan) - Juli, Agustus & September 2012.

Ini kami lakukan karena tidak adanya kejelasan dari Pihak Manajemen (Direktur Utama-Pramono Budi Tutuko) ataupun Pemilik Perusahaan (Komisaris Utama-Johannes Rudolf merukh), sehingga kami lakukan langkah ini.

Mont Nusa: Mont Nusa: THE SMAC MORIBUND

Mont Nusa: Mont Nusa: THE SMAC MORIBUND: Mont Nusa: THE SMAC MORIBUND : Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC) threshold of the destruction - employees as victim of incompetence fro...

Mont Nusa: THE SMAC MORIBUND

Mont Nusa: THE SMAC MORIBUND: Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC) threshold of the destruction - employees as victim of incompetence from the Management and the Own...

Mont Nusa: SMAC DIUJUNG KEHANCURAN

Mont Nusa: SMAC DIUJUNG KEHANCURAN: Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC) diujung kehancuran–karyawan menjadi korban ketidakbecusan Manajemen dan Pemilik Perusahaan dalam me...

Tawuran Pelajar Akibat Elite Kerap Pertontonkan Intoleransi
Aksi Tawuran Pelajar Marak Karena Mencontoh Elit

SMAC DIUJUNG KEHANCURAN

Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC) diujung kehancuran–karyawan menjadi korban ketidakbecusan Manajemen dan Pemilik Perusahaan dalam menangani bisnis, sehingga banyak kebocoran dana yang tidak seharusnya terjadi dan berlanjut hingga kini inilah titik puncaknya, perusahaan tidak berdaya lagi untuk berjalan sebagai perusahaan penerbangan yang melayani Kontrak Penerbangan Perintis.

Pemilik yang seharusnya mengayomi dan mengawasi jalannya perusahaanpun tidak ada tindakan yang berarti baik untuk menyelamatkan perusahaan apalagi memikirkan staff - karyawan yang telah menggantungkan hidup dan memberikan kesetiaan agar perusahaan dapat terus berjalan.

Akhir bulan September 2012, jika tidak ada pembayaran atas sewa gedung yang seharusnya sudah di jatuh tempo pertengahan bulan Agustus 2012, sebagai konsekuensinya PT Sabang Merauke Raya Air Charter harus angkat kaki dari kantor yang di tempati saat ini. Diusir entah kemana seperti sebagian karyawan yang sudah mengalami lebih dahulu karena sudah 3 bulan ini tidak menerima gaji.

Informasi tentang investor yang tertarik, kami mendengar itu sangat intens, hampir setiap minggu kami dengar dari penjelasan manajemen perusahaan, namun setiap minggu namun tidak pernah berakhir seperti yang kami harapkan, para investor baru yang bersedia untuk membeli. Apakah ini yang benar adalah ada investor yang tertarik dalam SMAC PT dengan manajemen rusak berat. Dimana tidak ada kemampuan untuk membayar sewa bangunan. Atau apakah usaha yang dijalankan oleh manajemen sudah menyimpang untuk keuntungan pribadi. sehingga upaya manajemen untuk menyelamatkan PT SMAC tidak memberkati oleh-Nya.

Semua usaha hanya nol besar, harapan yang diberikan hanya harapan tidak akan pernah menjadi kenyataan.

“ Wahai manajemen SMAC, Jangan memikirkan hanya keuntungan diri sendiri, hanya mengisi kantong Pribadi dan Memamerkan gigi kalian yang sudah kering dan hanya membuat perut kalian semakin tambun, Ingat tindakan kalian harus di pertanggungjawabkan kepada Nya”

Kalian telah membuat kami dan keluarga kami sengsara, merusak masa depan anak-anak kami, bagaimana kalian bisa bertanggung jawab atas perilaku kalian semua yang tidak beradab kepada-Nya. Dengan alasan apapun yang bisa Anda pakai untuk MENIPU kami.

" INGAT SIAPA MENANAM, DIA AKAN MEMETIK "

THE SMAC MORIBUND

Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC) threshold of the destruction - employees as victim of incompetence from the Management and the Owners in dealing with business, so a lot of leakage of funds that should not have happened and continues today is the breaking point, the company no longer powerless to run as an airline serving the Perintis Contract Flight.

The owners were supposed to protect and oversee the company had no meaningful action to save the company well let alone staff - employees who have their livelihood and provide loyalty for the company to continue running.

End of months of September 2012, if there is no payment of any rent of buildings that should have been paid, as a consequence of PT Sabang Merauke Raya Air Charter should lift the foot from occupied office. Expelled nowhere as some employees who have experienced first 3 months because it does not receive a salary.

Information about the investors who are interested, we heard was very intense, almost every week we hear from the company management's explanation, but each week so there is never ending as we expected, the new investors are willing to buy. Is this true is there are investors who are interested in the PT SMAC with severally damaged management. Where there is no ability to pay the rent of buildings. Or did business carried on by the management is already deviate for personal gain. so that the efforts of the management to save PT SMAC not blessing by Him.

All efforts just with nothing, the expectations given only hope will never become a reality.

"Wahai SMAC Management, Do not think only of their own advantage, just fill private pockets and Flaunt your gear is dry and just make your stomach more fat, you should remember the action must be accountable to Him”

You have made us and our family miserable, ruining the future of our children, how can you be liable for conduct all of you who are not civilized to Him. Any reason that you can use to deceive us.

"REMEMBER WHO PLANTED, 

THEY WILL REAP"